Total Pageviews

Saturday, August 29, 2015

Baju Kuning Yang Bersih


Salah seorang peserta Bersih sedang melaungkan Merdeka!

Hari ini lautan kuning membanjiri kota raya. Melimpah-limpah.

Saya tidak pergi. Bukan sebab saya penjawat awam, tetapi sebab kesakitan di kaki, sebab saya tidak boleh berpanas dan saya tidak suka tempat yang dipenuhi manusia. Yang paling nyata ialah sebab saya pengecut.

Saya baca banyak orang menulis dan mengirim gambar di maya. Ada yang marah-marah, mengamuk. Ada yang suka.

Saya melihatnya dari sudut positif. Tidak perlu marah. Biarlah. Itu hak mereka untuk menyatakan sesuatu yang terbuku. Sampai bila kita hanya memilih mendengar yang bagus-bagus. Sesekali berlapanglah dada meskipun sakitnya tuh di sini!

Perhimpunan apa pun akan jadi aman tanpa provokasi. Semua mesti menjaga disiplin. Kita tidak boleh menutup mulut orang untuk bicara. Mengawal sedikit mungkin boleh.

Tidak perlu meniup semangat rasis. Kalau kita menunjukkan teladan baik, orang daripada kaum lain akan menghormati kita. Terlampau curiga pasti merimaskan. Saya tidak tahulah orang lain, tetapi bagi saya curiga itu perlu dalam dunia yang begini, namun janganlah sehingga orang yang senyum kepada kita pun, kita curiga. Letihlah hidup asyik curiga.

Saya sayangkan bangsa saya meskipun saya lebih sayang agama saya. Tidak guna ungkit mengungkit. Kita yang membuka ruang dan peluang untuk mereka yang kita gelar sebagai “pendatang” sama ada dari tanah besar China atau Semenanjung India. Kita yang memberi kerakyatan kepada mereka. Kalau ada antara mereka yang besar kepala, kita kena hadapilah semua itu.

Asalkan ketuanan Melayu itu masih terjaga, tiada masalah. Yang jadi masalah ialah apabila tuan-tuan yang di atas itu yang memberi masalah!

Eh...rasa mual pula!